Inspirasi Hidup yang Tak Terduga
yaapp mulai lagi dengan pengalaman dihari kemarin.
Minggu kemarin, gw dapet kesempatan lagi buat silaturahim sama temen-temen SLTA gw.
Dari janjian yang ngaret sampe pulang yang dulu-duluan.
Memang kita-kita di berbeda jurusan dan beda universitas (yaa pastilah, makanya jarang banget ketemu), dan ternyata kita-kita punya kesibukan masing-masing, kesamaan akitivitas kami selain ngampus yaitu "ngajar".
jadilah topik dadakan kita tentang bagaimana kita-kita ngajarin murid kita. Rata-rata kita semua ngajar anak SD, kecuali gw yang kedapetan ngajar anak kls 2 SMP, tapi kelakuan mereka kaya anak SD ( -__-a )
Tapi satu dari kami pun tak ikut berdiskusi, dia memang pendiam sejak kami di SLTA.
Kebetulan dia ga mengikuti jejak kami yang langsung meneruskan kuliah, dia baru akan memenuhi itu di tahun ini.
Kebetulan dia ga mengikuti jejak kami yang langsung meneruskan kuliah, dia baru akan memenuhi itu di tahun ini.
Setelah topik kami berhaenti seketika, disaat yang lain melanjutkan acara yang pasti ada disetiap pertemuan "narsis". Gw pun berbincang dengan dia (halah baku banget berbincang). Gw ga mungkin ceritain semuanya, karna ada beberapa cerita yang privasi dan hanya gw yang boleh tau (ciee agen rahasia ceritanya, halah _-a ).
Beberapa kata-katanya memang slalu ngingetin gw akan hidup. Dia seumuran sama gw, angkatan '92. Tapi pemikiran dia jauuuuh diatas gw. Kami juga sering komunikasi lewat sms (dia adalah sahabat baik gw sejak di SLTA dan alhamdulillah hingga kini). Di perbincangan ini, yang alhamdulillah gw masih inget tentang kata-kata dia yaitu (kurang lebih mohon maaf namanya juga manusia, hewan berakal yang tak luput dari khilaf) :
"tau ga definisi kata itu apa?"
"hmmm.. engga "
"dari tubuh kita keluar dua angin, satu dari bawah dan yang satu dari atas (mulut). nah, dari sekedar angin inilah yang akan kita pertanggung-jawabkan nanti. semua yang keluar itu angin kan? tapi angin ini lebih istimewa dan mempunyai tanggung jawab yang berat dibanding dari pada yang keluar dari bawah. dari angin ini, orang bisa berkomunikasi, dapat membuat orang tertawa atau bahkan membuat orang lain sakit hati atau malah jadi angin yang sia-sia keluar. gw ga mau angin itu ga bisa gw pertanggung-jawabkan nanti. maka dari itu gw ga ikutan saat kalian tertawa tentang yang tak begitu jelas."
(gw cuma diam dan terpaku denger omongan dia -gw selama ini udah ngapain aja ya)
ini salah satu ucapan dia yang bikin gw introspeksi diri.
Ada juga cerita tentang temen SLTP dia, perempuan yang bagi dia istimewa banget dibanding perempuan lainnya. Perempuan itu harus jadi tulang punggung kelurganya disaat kita-kita asik dikelas belajar sama dosen atau malah bikin 'meeting' sendiri dibelakang kelas. Dia ga punya kesempatan 'having fun' dengan teman sebaya seperti kita. Kehidupan berjalan bagaimana dia yang ngatur, ga kaya kita "hidup yang ngatur kita" kita tinggal ngejalani apa yang ada, sedangkan dia? dia harus berfikir besok harus kerja apa supaya kebutuhan ibu dan adik-adiknya terpenuhi. Sampai orang disekitar dia menganggap dia "wanita malam" karna begitu larutnya dia kerja, padahal apa yang dikerjakan olehnya? dia harus nganggakat 'container- container' gede, yang isinya beratnya ga terbayang deh. Ga sebanding sama badan dia yang kecil dan kurus itu. Terfikir dalam hati gw, mana tuh bokap dia?. Perempuan tegar ini, harus jadi 'tulang punggung' karna bokapnya yang tiba-tiba ngilang entah kemana, yang ga ninggalin harta apa-apa kecuali utang yang banyaaak banget buat mereka tanggung (sumpah ni bapak ga bener banget). Bagi sobat gw, perempuan ini paling langka di hidup dia. Perempuan ini beda dibanding perempuan lain -termasuk gw- . Dia hebat -gw juga berfikir seperti itu- dan perempuan inilah yang menjadikan dia terinspirasi, termasuk terinspirasi untuk dapat berikhtiar mendapatkan istri yang istimewa (semoga kau mendapatkannya sahabat ^o^). Dan dari cerita ini juga gw sadar, cerita ini ga hanya ada dikarangan para sutradara, puitisi atau malah dalam imajinasi kita semua. Cerita ini nyata dan begitu dekat dalam hidup gw, dan sudah harusnya gw bercermin dan belajar banyak dari dia. Andaipun gw diposisi dia, belum tentu gw bisa sekuat dan setegar dia.
Semoga gw bisa semakin bisa bersyukur dan terus berusaha agar bisa seistimewa perempuan ini.
Thanks so much my bestie, kamu emang pengingat disaat aku down.
Semoga blog gw hari ini juga bermanfaat buat kalian ^^
Comments