Pak, kau menyadarkan ku

Kemarin sore, lebih tepatnya setelah azan maghrib mendayu merdu di telinga ku. Sang bapak berkemeja kotak-kotak duduk dihadapan ku dalam kursi 4-6 tersebut. Saat itu, aku sedang asik dengan buku yang tak bisa lepas dari ku jika aku belum menyelesaikannya, hitung-hitung memanfaatkan waktu yang ada sebelum sampai pada tujuan yang sedang ku tuju senja itu.

Awalnya aku tak begitu memperhatikan sekelilingku, mungkin karna asiknya aku dalam alunan kata buku pada tangan ku, namun setelah salah satu penumpang naik menjadi bagian kami, beliau tak bergerak sedikitpun, aku tersadar "masya Allah bapak itu tuna netra". Kemudian pertanyaan menghampiri otakku, "Bapak ini pergi sendiri? Punya anak? jika ada, kemana mereka?" ketika pertanyaan itu menghantui fikiranku ini, Bapak ini tiba-tiba berkata, "Apotik, ***" . Tiba-tiba gadis kecil berkerudung yang sedang duduk dibelakang bangku pak supir pun menjawabnya "iya pak, belum"  (*** mungkin nama anaknya yang tak begitu jelas aku dengar) dan mereka pun turun di Apotik dekat jalan tersebut.

Sudah beberapa hari ini, aku selalu saja berpapasan dengan mereka yang tak pernah melihat dunia fana ini. Entah saat aku sedang memenuhi kebutuhan energi ku di jalan setapak dekat kampus ataupun saat berjalan, dan dalam 4-6 tersebut. Rata-rata dari mereka adalah seorang figur bapak yang baru pulang atau sedang berpergian mencari sebongkah berlian. Semangat dari mereka pun begitu kuat, membuatku malu sebagai generasi yang lebih muda dan "beruntung" dibanding mereka.

Pak, kau menyadarkan ku yang belakangan ini sering berkeluh pada sang Kuasa. Aku hanya mengalami kekurangan dalam melihat dunia ini dengan jelas, namun tetap dapat terbantu dengan kaca ajaib ini, namun kau tak pernah sedikitpun melihat jalan setapak yang selalu kau lewati. Namun semangatmu melebihi apa yang aku punya. Tak pernah terlihat sedikitpun olehku wajah kekecewaan mu akan hal itu, tapi aku? aku terkadang menyalahkan akan kekurangan ini yang disebabkan oleh keteledoranku.

Terima kasih pak atas pelajaran yang kau berikan

Comments

Popular posts from this blog

Finally, I can ! -Last Part-

Hubungan Bahasa dengan Otak, Masyarakat, dan Budaya

International Culture Exchange Camp 2015 @ Udomsuksa School Thailand