ICE Camp 2015 adalah event yang ketujuh bagi
host event -Udomsuksa School-, namun ini adalah kali pertama bagi SMP Islam Al Syukro Universal mengikuti acara tersebut.
Sesuai namanya, camp ini bertujuan agar setiap peserta dapat bertukar budaya dengan peserta yang lain. Peserta acara ini meliputi sejumlah siswa dan beberapa guru yang totalnya kurang lebih 150 orang dari 5 negara, yakni Indonesia, Jepang, Korea, Sri Lanka dan Thailand.
|
Seluruh Peserta (Siswa berseragam Abu-abu dan Guru berseragam Biru) dan Panitia foto bersama di salah satu Mall |
Dalam acara ini, SMP Islam Al Syukro Universal mengirimkan 13 siswa, 1 Guru -read: saya, 1 Direktur Yayasan beserta sepasang Orang Tua Siswa. Dengan penerbangan 3 jam di atas awan, kami menembus Negara Gajah Putih tersebut.
|
Siswa dan salah satu Thai Guide (Guru) kami di salah satu landmark Thailand |
Sesampainya disana, kami disambut panitia acara dengan jemputan mobil sekolah. Driver, staff serta beberapa panitia mereka tidak bisa berbahasa Inggris, Ini yang membuat saya cukup sedih karna tidak bisa bertegur sapa atau sekedar ucap terima kasih dalam bahasa Inggris. Namun setelah beberapa hari disana, saya pun selalu mengucapkan "Khob Khun Ka" yang artinya adalah Terima Kasih setiap kali mendapat bantuan dari mereka. Tak luput sayapun ikut mengajarkan ucapan "Terima Kasih" terhadap mereka sehingga kamipun bertukar bahasa, dan terdengar lucu sekali setiap mereka bicara "Terima Kasih", karna mereka cukup sulit melafalkan huruf R.
Selama kurang lebih seminggu kami disana, 12-18 Maret 2015. banyak hal yang saya dan anak-anak pelajari. Mulai dari belajar menunjukkan bahwa kami Indonesia bukan orang yang suka terlambat (saya bangga terhadap anak-anak, mereka mampu mengikuti instruksi dan mau bekerja sama agar selalu tepat waktu) dan ini membuat kami cukup terkenal sebagai peserta yang
ontime selama kegiatan. Kami pun belajar menghargai budaya mereka dan kebiasaan mereka, begitupun sebaliknya. Serta masih banyak lagi.
|
Kami di salah satu tempat wisata Thailand |
Selama seminggu kami diajak berkeliling mengunjungi beberapa daerah kotanya Thailand yang mungkin belum terpublish oleh media. Kami dijamu dengan baik disana. Kami mengunjungi berbagai tempat seperti tempat rafting, museum, mall, resort, serta beberapa daerah yang cukup menunjang acara pertukaran budaya ini. Setiap harinya kami berpindah-pindah tempat. Kami pun bercampur dengan peserta lain dalam bentuk kelompok (setiap kelompok selalu terdiri dari 5 negara yang berpartisipasi)
|
Kami berpose di depan Auditorium Udomsuksa School bersama Direkturnya sebelum pulang ke Tanah Air. |
Satu yang saya banggakan akan anak-anak yang saya temani ini adalah mereka mau belajar bertanggung jawab, belajar berbagi tugas, saling mengingatkan, serta belajar menjadi duta bagi sekolah serta negara mereka. Mereka sadar bahwa mereka disana sebagai representatif akan sekolahnya (sekolah muslim) sehingga panitia pun dengan menghormati kami selalu memberikan makanan halal -panitia benar sangat menjaga termasuk memisahkan alat masak dan makanan untuk kami-. Mereka juga sadar bahwa memiliki banyak teman ternyata mengasikkan, ini saya lihat dari cara mereka bersosialisasi dan berteman, hingga kini mereka masih
keep in contact dengan peserta lainnya.
|
Kami berpose di depan Golden Temple (saat itu sedang direnovasi) |
Sejak awal kepengurusan keberangkatan hingga kini saya (sebagai guru mereka) selalu berharap perjalanan ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi mereka. Pelajaran yang dapat mendewasakan serta mengembangkan potensi mereka. Perjalanan yang tidak hanya sekedar menengok negara tetangga, tapi perjalanan yang menjadikan mereka semakin bersyukur, mencintai, menghargai segala ciptaan Tuhannya. Belajar akan beragam budaya yang ada namun tetap menambah ketangguhan pribadi muslim mereka dimanapun mereka berada
|
Kami berpose di salah satu daerah Factory Outlet di Thailand (seperti salah satu daerah yang ada di Bandung) |
Comments