Because of Him
Ya, saya sudah lama tidak memenuhi halaman blog ini. Memenuhinya dengan pengalaman yang saya hadapi termasuk hutang bercerita lanjutan seperti pada halaman sebelumnya pernah saya janjikan.
Namun kali ini ijinkan saya 'tuk berbagi cerita lain, semoga hutang cerita bisa saya selesaikan beberapa waktu kedepan ini.
Selama saya hiatus dari dunia cerita maya ini, saya menjalani kehidupan seperti biasanya. Namun kali ini bedanya dibanding tahun lalu adalah adanya beberapa kesempatan diluar belajar mengajar sekolah yang saya dapatkan. Saya bertemu teman baru, lingkungan baru, pelajaran baru meski masih dalam satu lingkup dengan kegiatan baru.
Dari hal ini saya banyak belajar, terlebih yang mereka temui adalah (tidak semuanya) orang-orang yang berkecimpung dalam dunia kependidikan meski latar belakangnya pendidikan. Mereka membuat saya sadar, bahwa jangan cukup berhenti belajar meski ijazah sudah ditangan, berkarya dengan berbagai keahlian juga perlu. Intinya jangan haus akan hal pelajaran yang bisa didapatkan. Mereka bersedia meluangkan waktu tuk berbagi keilmuannya mereka.
Tanpa disadari kami menjadi keluarga baru. Dengan keragaman profesi, berbagai usia dan pengalaman membuat kami saling menghargai serta menjadi kami berasa kaka-adik kini. Bertukar pikiran, berbagi dan saling menasihati secara unconditionally in love kami bagi tanpa segan.
Tapi dirasa kini, itu semua tidak mungkin terjadi jika bukan karna Nya.
Ya, Allah sangat baik padaku. Dan kalimat dari salah satu sister yang kutemui kemarin itu seperti ini; "Usaha itu perlu, apapun yang kamu usahakan, pastikan kamu sudah berusaha. Masalah nanti hasilnya baik atau tidak dan ataupun tidak sesuai harapan, ya jangan ikut campur. Itu wilayahnya Allah. Semua ini tidak akan terjadi jika tanpa ada izin-Nya. Usaha + doa itu harus!" dia pun melanjutkan "Kebanyakan manusia sekarang memasuki wilayah Allah, makanya yang ada pesimis, malu, kalah sebelum berperang"
Aaah inikah teguranMu Rabbi?
Namun kali ini ijinkan saya 'tuk berbagi cerita lain, semoga hutang cerita bisa saya selesaikan beberapa waktu kedepan ini.
Selama saya hiatus dari dunia cerita maya ini, saya menjalani kehidupan seperti biasanya. Namun kali ini bedanya dibanding tahun lalu adalah adanya beberapa kesempatan diluar belajar mengajar sekolah yang saya dapatkan. Saya bertemu teman baru, lingkungan baru, pelajaran baru meski masih dalam satu lingkup dengan kegiatan baru.
Dari hal ini saya banyak belajar, terlebih yang mereka temui adalah (tidak semuanya) orang-orang yang berkecimpung dalam dunia kependidikan meski latar belakangnya pendidikan. Mereka membuat saya sadar, bahwa jangan cukup berhenti belajar meski ijazah sudah ditangan, berkarya dengan berbagai keahlian juga perlu. Intinya jangan haus akan hal pelajaran yang bisa didapatkan. Mereka bersedia meluangkan waktu tuk berbagi keilmuannya mereka.
Tanpa disadari kami menjadi keluarga baru. Dengan keragaman profesi, berbagai usia dan pengalaman membuat kami saling menghargai serta menjadi kami berasa kaka-adik kini. Bertukar pikiran, berbagi dan saling menasihati secara unconditionally in love kami bagi tanpa segan.
Tapi dirasa kini, itu semua tidak mungkin terjadi jika bukan karna Nya.
Ya, Allah sangat baik padaku. Dan kalimat dari salah satu sister yang kutemui kemarin itu seperti ini; "Usaha itu perlu, apapun yang kamu usahakan, pastikan kamu sudah berusaha. Masalah nanti hasilnya baik atau tidak dan ataupun tidak sesuai harapan, ya jangan ikut campur. Itu wilayahnya Allah. Semua ini tidak akan terjadi jika tanpa ada izin-Nya. Usaha + doa itu harus!" dia pun melanjutkan "Kebanyakan manusia sekarang memasuki wilayah Allah, makanya yang ada pesimis, malu, kalah sebelum berperang"
Aaah inikah teguranMu Rabbi?
Comments