Zakat Tanda Cinta 2

Bismillahirrahmanirrahim
Berlanjut dari kisah sebelumnya.. disini

Pada hari keempat saya bersama partner saya Rini sepakat tuk tukar shift. Saya di pagi hari, dan dia di malam hari.
Sampai di pusat perbelanjaan itu, ternyata saya kepagian.
Masih sangat gelap disana.
Kebetulan hari itu adalah jumat penuh berkah.
Setelah saya rapi menyiapkan stand dan "senjata" tuk berperang hari ini. Seperti biasa saya laporan tentang kedatangan saya dan keadaan sekitar stand by sms kepada manager area saya. Tiba-tiba manager area saya ini menelpon. "de, kamu udah di stand?" "iya mbak, baru banget rapih standnya" "de, mbak minta tolong bantuannya ya buat ke stand (pusat perbelanjaan mahal di daerah senayan) sekarang de. Kan yg laki-laki shalat Jumat, tolong banget de, kamu langsung naik taksi ya." "iya mbak baik."
Setelah telpon tertutup. Saya langsung merapihkan stand seadanya dan menitipkannya kepada Allah serta tetangga stand disana.

"Bismillah.. Semoga berkah ditempat ini." doa dalam hati pun terurai didalam taksi yang saya tumpangi.
Masuk kedalam area nya sungguh ketat. Kami melewati sekian area pengamanan disana. Hingga akhirnya saya sampai di depan pintu masuk utama dengan dibukakan pintu oleh sang security.

Bismillah..
Saya langsung menuju stand yang tengah ditunggu oleh rekan seperjuangan saya yang kebetulan adalah teman kampus saya.
Seluruh gedung ini dipenuhi oleh toko-toko dengan merk terkenal yang tentunya berasal dari luar negara kita.
Ohya, stand disini pun lebih "wah" dibanding stand saya di daerah blok m itu.
Sampai di stand saya dijelaskan peraturan tambahan yang berasal dari pengurus pusat perbelanjaan ini.
Di tempat ini kami tidak boleh telat tuk tiba distand, makan pun tak boleh diatas meja stand kami, keadaan stand harus bersih, dan satu lagi adalah stand tidak boleh ditinggal kan kosong dalam waktu yang lama dalam masa operasional.
Peraturan ini juga berlaku bagi toko yang ada disini.
Kami disini juga berjuang dengan 2 stand lembaga amil zakat lainnya, yang satu berwarna hijau dan didukung oleh para artis yang salah satunya adalah pemain sepak bola timnas Indonesia. Sedangkan stand lainnya adalah yayasan yang sudah lama berkecimpung di lembaga bantuan kemanusiaan dan dengar-dengar dari para donatur yang ada, yayasan ini punya donatur tetap dari sebuah partai islam besar di negara kita ini.
Sedangkan yayasan kami bisa dibilang belum sebesar mereka. Namun kami yakin rezeki takkan kemana.

Fyi
Depan stand kami ada toko yang menjual tas dengan harga paling murah 8jutaan, kacamata hitam 2jutaan, baju 2jutaan..
Hal inilah yang kadang buat kami (semua penjaga stand dari ketiga yayasan yang ada disini) jadi geleng-geleng kepala dan mengurut dada melihat kuatnya mereka berbelanja.
Banyak keunikan yang terjadi yang kan saya ungkap di tulisan selanjutnya.

Comments

Popular posts from this blog

Hubungan Bahasa dengan Otak, Masyarakat, dan Budaya

Finally, I can ! -Last Part-

Viente e seis